Malam 12 Rabiul Awal 1447 Hijriah atau bertepatan dengan Kamis, 4 September 2025 ba’da Isya, masyarakat Desa Milangodaa, Kecamatan Tomini, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, berkumpul di Masjid Jami Ar-Royan. Mereka menggelar doa haul memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Acara sederhana namun penuh makna ini diselenggarakan oleh Pemerintah Desa Milangodaa, Tim Penggerak PKK, Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT), serta lembaga-lembaga desa dengan dukungan penuh masyarakat setempat. Kegiatan peringatan Maulid Nabi tahun ini difokuskan pada doa haul dan doa shalawat. Tidak ada rangkaian acara panjang atau hiburan tambahan, melainkan suasana khidmat penuh kekhusyukan yang menggambarkan kecintaan warga kepada Rasulullah SAW. Masyarakat berbondong-bondong menuju masjid dengan membawa aneka hidangan, mulai dari kue tradisional, nasi putih, nasi kuning, hingga beragam lauk pauk untuk disantap bersama usai doa. Acara diawali dengan doa haul yang dipimpin oleh tokoh agama desa. Dalam doa tersebut, jamaah mendoakan para leluhur, memohon ampunan, keberkahan, serta keselamatan bagi masyarakat Milangodaa. Lantunan doa dan shalawat yang bergema di dalam masjid membuat suasana semakin haru dan syahdu. Seluruh jamaah, dari anak-anak, remaja, hingga orang tua, tampak larut dalam kekhusyukan. Kepala Desa Milangodaa dalam sambutannya menegaskan bahwa meskipun acara ini sederhana, makna dan nilai spiritualnya sangat mendalam. Menurutnya, peringatan Maulid Nabi harus dimaknai sebagai wujud kecintaan dan syukur kepada Allah SWT atas diutusnya Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat bagi seluruh alam. “Acara ini bukan hanya ritual keagamaan, tetapi juga momen mempererat silaturahmi antarwarga. Kebersamaan dalam doa dan makan bersama adalah wujud nyata dari nilai gotong royong yang terus terjaga di desa kita,” ucapnya. Ketua PKK Desa Milangodaa menambahkan bahwa partisipasi ibu-ibu sangat penting dalam menyukseskan acara. Selain berdoa bersama, mereka juga turut menyiapkan makanan yang dibawa ke masjid untuk dinikmati bersama setelah acara. “Tradisi membawa hidangan ini bukan hanya soal makanan, tetapi simbol kebersamaan, saling berbagi, dan memperkuat ikatan persaudaraan antarwarga,” ujarnya. Kegiatan ini menjadi bukti bahwa peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Desa Milangodaa tidak hanya menguatkan sisi spiritual, tetapi juga memperkokoh ikatan sosial masyarakat. Sederhana namun sarat makna, doa haul dan makan bersama ini diharapkan menjadi tradisi yang terus dijaga untuk generasi berikutnya. Melalui acara ini, masyarakat Desa Milangodaa berharap dapat meneladani akhlak Nabi Muhammad SAW, mempererat silaturahmi, serta menjaga nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat.

 Penulis: Wilan Mooduto